Monday, November 25, 2019

FUNancial - Belajar Financial Planning Secara Fun Bersama Home Credit Indonesia

Aku termasuk orang yang percaya bahwa rezeki itu Allah yang atur dan sudah pasti selama hidupnya semua mahluk hidup akan diberikan rezeki yang cukup, kalau jatah rezekinya sudah habis ya sudah pasti orang itu akan meninggalkan dunia ini. Tapi, kalau kita bisa memanage keuangan dengan lebih baik atau melakukan financial planning bukan ga mungkin lho hidup kita bukan hanya sekedar cukup tapi bisa menggapai mimpi-mimpi dan keinginan yang lebih tinggi.

Beruntung hari Sabtu, 23 November 2019 lalu aku berkesempatan untuk hadir dalam talkshow FUNancial yang diselenggarakan oleh Home Credit Indonesia bertajuk Show Me The Money: Smart Financial Moves to Achieve Your Goals", bersama beberapa anggota Indonesian Female Bloggers lainnya. Pada hari itu narasumber yang hadir ada mas Dipa Andika (Financial Planner dan Co-Founder HAHAHA Corp) dan juga Mba Riana Bismarak (Founder belowcepek.com / poundfit dan zumba instructor).



Acara dibuka dengan games menarik dan dipandu oleh Uchita Pohan, banyak banget hadiah yang dibagikan saat itu berupa voucher belanja sayangnya aku belum beruntung hehe. Selanjutnya hadir Mba Freya yang merupakan VP dari Home Credit Indonesia yang memperkenalkan secara singkat mengenai Home Credit. Jadi Home Credit adalah Perusahaan Pembiayaan / Financing, Hme Credit berasal dari Ceko tetapi sudah hadir di Indonesia sejak thun 2013, dengan Home Credit kita bisa mendapatkan pembiayaan untuk membeli barang-barang untuk mengisi rumah jadi bukan tempat buat KPR ya, jadi melalui Home Credit Indonesia kalian bisa membeli barang-barang seperti gadget, elektronik, dan furniture dengan fasilitas cicilan yang pastinya memudahkan.



Lanjut ke materi utama, Mas Dipa membuka materi dengan menanyakan definisi kaya menurut para peserta, kalau menurut kamu apa sih definisi kaya itu?
Menurut Mas Dipa, definisi kaya itu adalah bersyukur dengan apa yang sudah kita punya tapi tetap mengusahakan dan merencanakan yang kita inginkan ke depannya dan berusaha menggapai hal tersebut. Wow, aku baru denger sih definisi kaya seperti yang diungkapkan Mas Dipa, dan sudah pasti aku sih yes.



photo credit to IFB

Mimpi adalah Kunci

Rencana masa depan inilah yang termasuk ke dalam Financial Planning, menurut Mas Dipa semua itu berasal dari mimpi, masalahnya milennials sekarang ini punya masalah yang berat yaitu either mimpinya ketinggian atau ga punya mimpi sama sekali. Hayo, siapa diantara kalian yang sering merasa YOLO (You Only Live Once) dalam membelanjakan uang kalian? Well, tanpa mimpi tidak akan ada rencana. Mas Dipa dan Mba Riana mengamini bahwa sah-sah saja membelanjakan uang yang sudah susah payah kita dapatkan tetapi alangkah bijaksananya jika hal tersebut dilakukan dengan perencanaan yang baik juga. Jangan berpikir gimana nanti? tapi Nanti gimana?



Mimpi seperti apa sih yang seharusnya kita miliki? Pertama-tama, mimpi tentu tidak ada batasannya semua boleh bermimpi apapun, toh bermimpi juga gratis cuy, tetapi mimpi yang bisa diwujudkan adalah mimpi yang realistis, alias mimpinya kira-kira, misalnya kalian baru bekerja gaji UMR dan merupakan tulang punggung keluarga, sandwich generation, terus mimpi kalian punya mobil Jaguar dalam 1 tahun ke depan, nah itukan kurang realistis. Mimpi punya mobil Jaguar boleh saja, tapi kasih jangka waktu yang juga masuk akal dengan kondisi kita sekarang dengan mempertimbangkan semua variabel akan konstan, jadi menang undian 1  Milyar gabisa ada di perencanaan keuangan kita ya hehe. 

Untuk membantu mewujudkan mimpi, alangkah baiknya mimpi tersebut kita visualisasikan dan buat rencana step by step untuk mencapainya, misalnya gambar mobil Jaguar tersebut kita print lalu kita pajang di kamar, tidak lupa membuat perencanaan di sampingnya, misalnya harga mobil itu tahun ini adalah sekian, berarti 10 tahun lagi harganya berapa (dengan memperhitungkan inflasi), berarti berapa yang harus kita tabung setiap bulannya untuk bisa membeli mobil ini, dengan begitu kita juga tahu dimana kita harus menempatkan uang tersebut supaya bisa terkumpul dalam 10 tahun, misalnya menempatkannya di deposito atau Reksa Dana.



Mba Riana menegaskan bahwa kita harus menghargai setiap proses untuk mencapai mimpi kita, karena semua hal pasti bermula dari satu langkah pertama, dan mungkin tidak mudah untuk mencapainya, tapi dari proses tersebut kita pasti akan banyak belajar dan pada akhirnya kita bisa mencapai mimpi kita pasti kita akan lebih menghargai.

Bersama anggota IFB yang hadir


Bagaimanakah Cara Menjalankan Financial Planning?



70% orang Indonesia belum bisa memanage keuangannya dengan baik lho, tau darimana? dari hasil penelitiannya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jadi bukan kaleng-kaleng ya ini statementmya, nah kamu termasuk yang mana nih?

Aku mau kasih tips financial planning yang paling sederhana yang aku dapatkan dari FUNancial Talkshow kemarin.

Setelah bermimpi, tugas utama kita adalah untuk MENCATAT. Catat semua pemasukan dan pengeluaran kita, kadang kita gatau kemana uang kita pergi, bisa jadi setelah gajian belum gajian berikutnya uang kita sudah keburu habis. Pernah dengar istilah Latte Factors atau Bocor Halus? Ini adalah pengeluaran-pengeluaran yang sepertinya kecil tapi diulang-ulang dan jadinya ya besar. Nah, bisa jadi nih kita tiap hari kalo berangkat ke kantor lewatin mini market, terus kita mampir terus jajan, ya mungkin ga banyak, tapi terus ada bundling buy 1 get 1, jadilah tadinya gamau beli jadi beli. Atau lagi makan siang ke mall, eh ada diskon yaudah jadi aja belanja. Belum lagi bayar parkir, ngasih tips ojek online, jajan bobba, dsb dst, ga kerasa uang yang kita spend sedikit-sedikit lama-lama yah menjadi bukit. Kata Mas Dipa 9 dari 10 orang itu menghabiskan setidaknya Rp 900ribu sebagai Latte Factors atau bocor halus setiap bulannya, bayangin dong kalo hal ini terus terjadi sampai bertahun-tahun, berapa banyak uang yang bisa kita kumpulkan dan kita alihkan ke pos lain alih-alih cuma jadi bocor halus. Makanya penting banget nih untuk mencatat, kalian bisa catat manual ataupun menggunakan aplikasi, yang penting jangan biarkan ada uang yang masuk dan keluar tanpa kalian sadari.



Setelah kita memiliki catatan, kita jadi tahu nih pos mana yang merupakan pengeluaran terbesar kita, apakah masih bisa ditekan atau tidak nih?  Atau perlukah kita mencari pekerjaan lain yang pemasukannya lebih besar atau mencari pemasukan tambahan.

Step berikutnya, lakukanlah BUDGETING, kalau mencatat dilakukan di akhir maka budgeting dilakukan di awal, kita udah tahu nih pemasukan kita per bulan berapa, nah itu langsung kita bagi-bagi per posnya, contoh yang dibuat Mas Dipa adalah sebagai berikut: 



30% bayar utang (karena utang itu wajib dibayar ya bukan dilupakan, kalo ga ada utang investasikan semuanya) + 15% investasi (bisa dalam bentuk apa aja deposito/reksa dana/saham/emas sesuai keinginan dan kebutuhan kalian) + 10% pribadi (ini nih dana yang bisa kalian gunakan untuk bersenang-senang misalnya menjalankan hobi) + 45% pengeluaran rutin (ini biaya yang gabisa diganggu gugat misalnya transport, makan, bayar kontrakan dll). 

Yang pasti utang itu jangan sampai lebih dari 30% seluruh pemasukan kita ya, buat yang muslim jangan lupa juga bayar zakat ya.

Yang selanjutnya adalah, PISAHKAN TABUNGAN, kalau bisa setiap pos di atas ada rekeningnya masing-masing jadi ga kecampur-campur, apalagi kalau kalian punya usaha, jangan sampai uang hasil dan modal usaha itu kecampur sama tabungan pribadi, karena jadinya kalian bisa ribet sendiri atau malah udah ga ketauan mana yang uang pribadi mana yang uang usaha, bisa panjang urusannya.



Berikutnya, kita gak pernah tahu apa yang akan terjaid dalam hidup kita, sebaik-baiknya kita merencanakan keuangan ada kemungkinan kita harus mengeluarkan uang lebih misalnya karena mobil kita bannya tiba-tiba bocor, nah yang demikian itu harus dipisahkan dalam bentuk DANA DARURAT, sesuai namanya ya Dana Darurat ini hanya digunakan pada saat-saat darurat, yang pasti tiba-tiba ada midnight sale bukan waktu darurat ya. Dana Darurat ini juga jumlahnya gakbisa disamakan, tergantung kondisi masing-masing, bagi yang single dan sudah beranak 3 tentu jumlah Dana Daruratnya berbeda dong ya.





Last but not least, milikilah PROTEKSI terutama untuk kalian yang sudah berkeluarga dan punya tanggungan, proteksi berupa asuransi tuh penting banget untuk memitigasi resiko, seandainya tiba-tiba kalian sakit keras atau meninggal dunia setidaknya keluarga kalian masih punya pegangan sebelum menemukan cara lain untuk melanjutkan hidup.

Para pemenang IG Story bersama Mas Dipa, Mba Riana dan Mba Freya


Demikianlah sedikit tips-tips untuk melakukan Financial Planning yang aku dapat dari acara Talkshow FUNancial. Jadi bagaimana sudah siap untuk menjalankan Financial Planning demi menggapai mimpi yang kamu mau?

Wajah-wajah bahagia dapat ilmu baru