Kisah perjalananku mencari kuliah S2 di luar negeri beserta beasiswanya telah aku jabarkan dalam 3 babak yang bisa kalian baca disini part 1, part 2 dan part 3. Now it's time for the conclusion! walaupun mungkin pengelamanku tidak seberapa dibandingkan banyak orang hebat di luar sana. Tapi kalo mau dirangkum ini bukan tips n tricks lho ya, hanya sharing pengalamanku aja, karena tiap orang beda2 dan punya cara dan jalannya masing2:
1. Aku gamau ngerjain sesuatu dengan setengah hati, pilihannya antara yakin atau tidak sama sekali, bukan sekedar aji mumpung atau apapun, karena sesuatu yg dipaksakan itu menurutku pasti jadinya akan tidak nyaman dan ada beban. Jadi tentunya ini sangat berbeda dengan pemburu beasiswa pada umumnya menebar jaring sebanyak-banyaknya, aku justru fokus dengan target apa yang aku benar-benar inginkan.
2. Gak ada yg salah dengan mencari LoA sebanyak2nya, tapi balik lagi tanya ke diri kita sebenarnya yg kita mau itu apa dan dimana, pikirin juga nasib adek2 kita kalo sekiranya kampus yg udah nerima kita tapi kita tolak2in itu nantinya jadi semacam ngeblacklist kampus asal kita. Dekan kampusku sendiri membatasi hanya mau memberikan rekomendasi bagi satu orang ke beberapa kampus saja. Jadi tentukan pilihan dengan bijak.
3. Jangan malu bertanya, jangan malas, carilah informasi sebanyak2nya, bisa dimulai dengan googling, pretty much semua informasi bisa kamu dapatkan di website univ / beasiswa yang bersangkutan, tetapi kalau kamu butuh info lebih jangan malu bertanya kepada representatif kampus di pameran-pameran pendidikan, atau kirim saja e-mail, sepanjang pengetahuanku mereka sangat welcome menjawab berbagai pertanyaan. Bisa juga bertanya kepada alumni univ yang bersangkutan atau awardee dari beasiswa yang kamu incar.
4. Set priority, kalo bisa bikin to do list dan timeline karena semua beasiswa punya jadwalnya masing-masing. Kalo aku sendiri aku menargetkan dari yang chancenya paling besar, hal tersebut bisa diihat dari jumlah awardee yang diterima di tahun-tahun sebelumnya, dan apakah jurusan kamu termasuk dalam bidang prioritas mereka.
5. Mintalah masukan dari awardee, terutama yang kamu kenal karena akan lebih nyaman, aku yakin sih awardee beasiswa hampir semuanya baik-baik dan mau membantu dan ditanya-tanyain dan menjawab dengan sabar, setidaknya itu yang sudah aku temui selama ini sih, minta tips dari mereka, tanya apa yang kira-kira beasiswa itu cari dari calon awardeenya, kalo berkenan minta tolong sekalian untuk liatin essay atau motivation letter kamu karena itu faktor paling besar dalam penilaian, minta tolong latihan wawancara juga baik. Sebenarnya hal ini bisa kamu lakukan dengan sesama teman pejuang beasiswa juga, kalian bisa saling menilai dan saling membangun, tetapi jika ada yang lebih berpengalaman yang bisa memberi kalian masukan tentu lebih bagus coz they have been there, done that. Aku sendiri waktu itu minta masukan dari banyak banget orang untuk isi essay yang aku buat, kalo di beasiswa StuNed ada 3 pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam maksimal 200 kata, tapi justru itu tantangan terberat, menjelaskan sesuatu dengan singkat, padat dan jelas dan orang yang membaca paham yang kita maksud. Mintalah mereka untuk menilai apakah mereka sudah paham dengan maksud tulisanmu, apakah pemilihan kata-katamu sudah baik, apakah grammarmu sudah benar, mereka bebas memberi masukan, dan terimalah masukan itu sekiranya memang kamu rasa tepat, cuma jangan sampai orang lain over edit yah sampai-sampai jati diri kamu dari tulisan itu hilang.
6. Berdoalah dengan spesifik, dulu bunyi doaku hanya "ya Allah izinkan aku untuk bisa berkuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa" setelah mendaftar StuNed dan benar-benar yakin dengan kampus dan jurusan pilihanku di Belanda, aku benar-benar berdoa secara spesifik agar Allah berkenan mengizinkanku lulus dalam beasiswa StuNed dan bisa melanjutkan pendidikan di jurusan Law and Technology Tilburg University. Walaupun di akhir ya tetep sih minta dikasih yang terbaik, supaya kalo gak dikasih yang aku minta, aku juga legowo menerima bahwa memang bukan ini jalan yang terbaik buatku.
7. Berbuat dan bicara baik karena kamu gak tau kapan malaikat akan ikut mengaminkan ucapanmu, and what goes around comes around, mungkin juga aku bisa mendaapatkan beasiswa ini berkat doa para buruh yang teraniaya yang aku lagi bantu kasusnya, who knows?
8. Minta restu orang tua, coz what could be more powerful dari doa orang tua terutama ibu, apalagi kan ridho Allah juga asalnya dari ridho orang tua
Bahkan resumenya aja panjang yah haha, so buat kamu-kamu semua, tuntutlah ilmu sampai negeri Cina, banyak jalan menuju Roma, Man Jadda wa Jadda, Good Luck!!!
Wish me luck too ya, karena perjuangan baru segera dimulai, semoga aku bisa mempertanggungjawabkan amanah yang telah diberikan ini dan menyelesaikan pendidikan S2 tepat waktu dan bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat lagi ke depannya.
See you on top!
1. Aku gamau ngerjain sesuatu dengan setengah hati, pilihannya antara yakin atau tidak sama sekali, bukan sekedar aji mumpung atau apapun, karena sesuatu yg dipaksakan itu menurutku pasti jadinya akan tidak nyaman dan ada beban. Jadi tentunya ini sangat berbeda dengan pemburu beasiswa pada umumnya menebar jaring sebanyak-banyaknya, aku justru fokus dengan target apa yang aku benar-benar inginkan.
2. Gak ada yg salah dengan mencari LoA sebanyak2nya, tapi balik lagi tanya ke diri kita sebenarnya yg kita mau itu apa dan dimana, pikirin juga nasib adek2 kita kalo sekiranya kampus yg udah nerima kita tapi kita tolak2in itu nantinya jadi semacam ngeblacklist kampus asal kita. Dekan kampusku sendiri membatasi hanya mau memberikan rekomendasi bagi satu orang ke beberapa kampus saja. Jadi tentukan pilihan dengan bijak.
3. Jangan malu bertanya, jangan malas, carilah informasi sebanyak2nya, bisa dimulai dengan googling, pretty much semua informasi bisa kamu dapatkan di website univ / beasiswa yang bersangkutan, tetapi kalau kamu butuh info lebih jangan malu bertanya kepada representatif kampus di pameran-pameran pendidikan, atau kirim saja e-mail, sepanjang pengetahuanku mereka sangat welcome menjawab berbagai pertanyaan. Bisa juga bertanya kepada alumni univ yang bersangkutan atau awardee dari beasiswa yang kamu incar.
4. Set priority, kalo bisa bikin to do list dan timeline karena semua beasiswa punya jadwalnya masing-masing. Kalo aku sendiri aku menargetkan dari yang chancenya paling besar, hal tersebut bisa diihat dari jumlah awardee yang diterima di tahun-tahun sebelumnya, dan apakah jurusan kamu termasuk dalam bidang prioritas mereka.
5. Mintalah masukan dari awardee, terutama yang kamu kenal karena akan lebih nyaman, aku yakin sih awardee beasiswa hampir semuanya baik-baik dan mau membantu dan ditanya-tanyain dan menjawab dengan sabar, setidaknya itu yang sudah aku temui selama ini sih, minta tips dari mereka, tanya apa yang kira-kira beasiswa itu cari dari calon awardeenya, kalo berkenan minta tolong sekalian untuk liatin essay atau motivation letter kamu karena itu faktor paling besar dalam penilaian, minta tolong latihan wawancara juga baik. Sebenarnya hal ini bisa kamu lakukan dengan sesama teman pejuang beasiswa juga, kalian bisa saling menilai dan saling membangun, tetapi jika ada yang lebih berpengalaman yang bisa memberi kalian masukan tentu lebih bagus coz they have been there, done that. Aku sendiri waktu itu minta masukan dari banyak banget orang untuk isi essay yang aku buat, kalo di beasiswa StuNed ada 3 pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam maksimal 200 kata, tapi justru itu tantangan terberat, menjelaskan sesuatu dengan singkat, padat dan jelas dan orang yang membaca paham yang kita maksud. Mintalah mereka untuk menilai apakah mereka sudah paham dengan maksud tulisanmu, apakah pemilihan kata-katamu sudah baik, apakah grammarmu sudah benar, mereka bebas memberi masukan, dan terimalah masukan itu sekiranya memang kamu rasa tepat, cuma jangan sampai orang lain over edit yah sampai-sampai jati diri kamu dari tulisan itu hilang.
6. Berdoalah dengan spesifik, dulu bunyi doaku hanya "ya Allah izinkan aku untuk bisa berkuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa" setelah mendaftar StuNed dan benar-benar yakin dengan kampus dan jurusan pilihanku di Belanda, aku benar-benar berdoa secara spesifik agar Allah berkenan mengizinkanku lulus dalam beasiswa StuNed dan bisa melanjutkan pendidikan di jurusan Law and Technology Tilburg University. Walaupun di akhir ya tetep sih minta dikasih yang terbaik, supaya kalo gak dikasih yang aku minta, aku juga legowo menerima bahwa memang bukan ini jalan yang terbaik buatku.
7. Berbuat dan bicara baik karena kamu gak tau kapan malaikat akan ikut mengaminkan ucapanmu, and what goes around comes around, mungkin juga aku bisa mendaapatkan beasiswa ini berkat doa para buruh yang teraniaya yang aku lagi bantu kasusnya, who knows?
8. Minta restu orang tua, coz what could be more powerful dari doa orang tua terutama ibu, apalagi kan ridho Allah juga asalnya dari ridho orang tua
Bahkan resumenya aja panjang yah haha, so buat kamu-kamu semua, tuntutlah ilmu sampai negeri Cina, banyak jalan menuju Roma, Man Jadda wa Jadda, Good Luck!!!
Wish me luck too ya, karena perjuangan baru segera dimulai, semoga aku bisa mempertanggungjawabkan amanah yang telah diberikan ini dan menyelesaikan pendidikan S2 tepat waktu dan bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat lagi ke depannya.
See you on top!
Selamat menempuh "hidup baru" kak Rei :)
ReplyDeleteSemoga Allah selalu melancarkan segala urusan kak Rei :)
haloo, aamiin, makasih banyaaak yaa :D
DeletePutri, thanks for sharing aku butuh sharing-sharingmu ini hehe. kamu sehat-sehat di negara orang ya!
ReplyDeleteyou are most welcome, aamiin, thank youuu
DeleteMba, kalo boleh tau waktu itu nge-applynya sebagai freshgrad atau researcher lkbh ya? Makasih bayak sebelumnya mba
ReplyDeleteaku applynya menyertakan pengalaman kerja di LKBH :)
DeleteReiput memang keren. Bisa melanjutkan S2. Ternyata bener ya, kalau kita minta sesuatu dgn sungguh2 insyallah Allah jg mendengarkan kebutuhan kita ya.
ReplyDeleteSukses ya put untuk studinya. Jangan lupa utk kembali ke tanah air ya kalau kamu udah sukses (macam quotes aja ahaaha)
Alhamdulillah ka Oline, yes hasil memang ga menghianati usaha hehehe. Siaaap, insya Allah
DeleteSelamat pagi kak. Aku sangat terinspirasi dengan cerita kakak. Kebetulan aku fresh graduate dari HI UI (melihat posting kakak ada mention dengan kak Aya. Saya junior kak Aya, 2 tahun di bawah). Anyway kak, aku udah cukup aware dan memantapkan diri untuk kuliah di Belanda dan mau mengincar juga beasiswa StuNed. Yang mau aku tanyakan, kira-kira boleh minta tolong kakak kirim contoh motivation statement dan 3 questions yg disebutkan? Emailku: ridhatobing@hotmail.com. That would be really great.
ReplyDeleteAnyway, all the best ya kak and sukses selalu!